Tulisan ini buat boru panggoaranku Mary.
Saat membaca renungan pagi hari ini, ada hal yang terfikirkan olehku mengenai keinginan untuk berbuat baik.
Tema renungan kali ini diambil dari Roma 7:19 yaitu :
Pagi ini, belajar dari renungan dan belajar dari alkitab, aku mengerti bahwa nature manusia memang cenderung berbuat yang jahat yang tidak kita kehendaki. Bukan hanya terjadi padaku, yang juga mudah marah, dan juga bukan hanya terjadi pada putriku, tetapi pada semua manusia yang notabene tidak sempurna.
Mengikuti kehendak baik kita tidaklah mudah. Karena godaan untuk melakukan hal yang tidak baik sangat besar. Karena itu, menurutku, bukan hanya berusaha menjadi contoh yang baik tentang kemarahan, kepada putriku, tetapi aku juga harus mendoakan 'kemarahannya' tersebut supaya Tuhan gantikan dengan damai sejahtera dan sukacita yang berasal dariNya. Usaha manusia akan sia sia jika tidak melibatkan Tuhan. Tetapi kuasa Tuhan itu luar biasa dalam mengubahkan seseorang.
Aku juga bukan ibu yang sempurna yang bisa mencontohkan kebaikan sempurna bagi putriku, sebesar apapun usaha yang aku lakukan. Kelas kelas parenting, buku buku parenting, motivator motivator hanya akan sedikit membantu merubahkan keluarga kita, ini yang aku alami. Tapi syukurnya, kami berdua sama sama memiliki figur sempurna yang dapat menjadi panutan kami untuk berbuat baik, yaitu Yesus. Selama aku memberikan waktuku untuk membaca dan mengerti akan Firman Tuhan bersama sama putriku Mary, dan keseluruhan keluargaku, maka aku yakin kehendak baiklah yang akan memenangkan tubuh kami ini.
--Belajar taat baca Firman setiap hari bersama sama anak anak--
Saat membaca renungan pagi hari ini, ada hal yang terfikirkan olehku mengenai keinginan untuk berbuat baik.
Tema renungan kali ini diambil dari Roma 7:19 yaitu :
"Sebab bukan apa yang Aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat."Keinginan untuk berbuat baik pasti ada dalam diri setiap orang, termasuk aku dan putriku Mary. Beberapa kali aku menegurnya tentang kebiasaan cepat marah dan berteriak, dan berulang kali juga putriku ini bilang "susah mama.., mary sudah usahakan tapi ga bisa" plus lanjutannya.."Keziah sih, (atau) Kak Lina sih..., " atau orang orang lain yang nyebabin kemarahannya tersebut.
Pagi ini, belajar dari renungan dan belajar dari alkitab, aku mengerti bahwa nature manusia memang cenderung berbuat yang jahat yang tidak kita kehendaki. Bukan hanya terjadi padaku, yang juga mudah marah, dan juga bukan hanya terjadi pada putriku, tetapi pada semua manusia yang notabene tidak sempurna.
Mengikuti kehendak baik kita tidaklah mudah. Karena godaan untuk melakukan hal yang tidak baik sangat besar. Karena itu, menurutku, bukan hanya berusaha menjadi contoh yang baik tentang kemarahan, kepada putriku, tetapi aku juga harus mendoakan 'kemarahannya' tersebut supaya Tuhan gantikan dengan damai sejahtera dan sukacita yang berasal dariNya. Usaha manusia akan sia sia jika tidak melibatkan Tuhan. Tetapi kuasa Tuhan itu luar biasa dalam mengubahkan seseorang.
Aku juga bukan ibu yang sempurna yang bisa mencontohkan kebaikan sempurna bagi putriku, sebesar apapun usaha yang aku lakukan. Kelas kelas parenting, buku buku parenting, motivator motivator hanya akan sedikit membantu merubahkan keluarga kita, ini yang aku alami. Tapi syukurnya, kami berdua sama sama memiliki figur sempurna yang dapat menjadi panutan kami untuk berbuat baik, yaitu Yesus. Selama aku memberikan waktuku untuk membaca dan mengerti akan Firman Tuhan bersama sama putriku Mary, dan keseluruhan keluargaku, maka aku yakin kehendak baiklah yang akan memenangkan tubuh kami ini.
--Belajar taat baca Firman setiap hari bersama sama anak anak--
Komentar
Posting Komentar