Lagi, tentang kanker....
Mamaku didiagnosis dengan kanjer payudara stadium dini.
Mengejutkan, sekaligus menyedihkan...!!
Terbayang betapa baiknya mamaku selama ini., betapa pamrihnya beliau terhadap pelayanan. dan betapa sangat disukainya dia ditengah-tengah orang banyak. Tidak berlebihan menurutku, Karena aku tahu banyak seperti apa hidup mamaku selama ini.
Kakaknya mama, Ma Tini, meninggal juga dengan kanker tersebut, kanker payudara. tidak bersedia di operasi, 3 bulan kemudian meninggal dunia. Itu sudah belasan tahun yang lalu.
Faktor genetik pasti akan berpengaruh.. tapi, dalam fikiran sederhanaku, apalah faktor genetik dibanding kuasa Tuhan? Kenapa Tuhan tetap ijinkan kanker itu hidup di tubuh mama?Bukankah selama ini Mama sudah melayaniNya tanpa pamrih?Mama melakukan apapun yang dibutuhkan untuk memperbesar kerajaan Tuhan. and ga ada yang menghargai, termasuk gereja yang sudah selama ini dirintis dan sudah menjadi salah satu gereja megah di Sibolga.
Begitupun, dia tidak menuntut banyak! berkata bahwa yang dia layani itu Tuhan, bukan manusia.Tuhanlah yang akan memberinya mahkota, bukan manusia....
ternyata yang diberikan Tuhan bukan mahkota... melainkan kanker payudara...
Sungguh ironis, aku sajapun tak percaya.
Tapi sudah terjadi. Dan saat menuliskan ini, mama masih terbaring di Rumah Sakit Elisabeth Medan, di Kelas 3, karena untuk mendapatkan kelas satu biayanya bisa sampai puluhan juta rupiah.
Aku yang kecewa.Aku yang sedih..., tapi ga berani marah sama Tuhan, karena apalah aku ini?? debu yang berusaha menutut keadilan Tuhan??
(to be continued)
Mamaku didiagnosis dengan kanjer payudara stadium dini.
Mengejutkan, sekaligus menyedihkan...!!
Terbayang betapa baiknya mamaku selama ini., betapa pamrihnya beliau terhadap pelayanan. dan betapa sangat disukainya dia ditengah-tengah orang banyak. Tidak berlebihan menurutku, Karena aku tahu banyak seperti apa hidup mamaku selama ini.
Kakaknya mama, Ma Tini, meninggal juga dengan kanker tersebut, kanker payudara. tidak bersedia di operasi, 3 bulan kemudian meninggal dunia. Itu sudah belasan tahun yang lalu.
Faktor genetik pasti akan berpengaruh.. tapi, dalam fikiran sederhanaku, apalah faktor genetik dibanding kuasa Tuhan? Kenapa Tuhan tetap ijinkan kanker itu hidup di tubuh mama?Bukankah selama ini Mama sudah melayaniNya tanpa pamrih?Mama melakukan apapun yang dibutuhkan untuk memperbesar kerajaan Tuhan. and ga ada yang menghargai, termasuk gereja yang sudah selama ini dirintis dan sudah menjadi salah satu gereja megah di Sibolga.
Begitupun, dia tidak menuntut banyak! berkata bahwa yang dia layani itu Tuhan, bukan manusia.Tuhanlah yang akan memberinya mahkota, bukan manusia....
ternyata yang diberikan Tuhan bukan mahkota... melainkan kanker payudara...
Sungguh ironis, aku sajapun tak percaya.
Tapi sudah terjadi. Dan saat menuliskan ini, mama masih terbaring di Rumah Sakit Elisabeth Medan, di Kelas 3, karena untuk mendapatkan kelas satu biayanya bisa sampai puluhan juta rupiah.
Aku yang kecewa.Aku yang sedih..., tapi ga berani marah sama Tuhan, karena apalah aku ini?? debu yang berusaha menutut keadilan Tuhan??
(to be continued)
Komentar
Posting Komentar